blog image

Aiskindo akan Tingkatkan Layanan Teknologi Sistim Keamanan di RI

Jakarta - Setelah sukses dengan rangkaian kegiatan bersama komunitas sistem keamanan di Jakarta, Bandung dan Surabaya, Asosiasi Industri Sistem Keamanan Indonesia (Aiskindo) kembali menggelar acara serupa yakni sosialisasi keberadaan Aiskindo sebagai wadah komunikasi di antara sesama pelaku industri sistem keamanan di Medan. Maraknya aksi kejahatan menggugah para pelaku industri sistem keamanan untuk berbuat membantu perusahaan atau instansi pemerintahan dalam meningkatkan layanan sistem keamanan dan teknologinya. Diketuai oleh Stefanus Ronald Juanto berserta beberapa para pendiri asosisasi, mereka mendirikan wadah yang dinamakan Aiskindo. Nama Aiskindo digaungkan sejak 26 Agustus 2016 lalu, namun baru diresmikan pada 28 Desember 2016 di Jakarta. Menurut Ronald, saat ini anggota Aiskindo sebanyak 300 perusahaan atau orang, dan berpotensi bertambah mengingat perusahaan di sektor penyedia sistim keamanan ini sangatlah banyak. “Visi didirikannya Aiskindo ialah meningkatkan layanan dan teknologi sistim keamanan di Indonesia. Sedangkan misi yang diemban ialah menjadi wadah komunikasi pelaku sistem keamanan dengan lembaga dan pemerintah, menaungi inspirasi dan aspirasi anggota, dan meningkatkan profesionalisme melalui pelatihan dan standardisasi,” kata Ronald dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (17/3). Adapun beberapa programnya, di antaranya menjaring pelaku yang bergerak di industri sistim keamanan di seluruh Indonesia, membuat event atau gathering antar anggota di seluruh Indonesia, mengadakan pelatihan dan sertifikasi baik internal maupun eksternal, dan audiensi dengan berbagai lembaga dan instansi pemerintah. "Rasa prihatin terhadap persaingan harga di industri sistim keamanan tanpa memperhatikan layanan menjadi suatu masalah besar yang di hadapi saat ini," katanya. Dia mencontohkan, aksesoris CCTV seperti kabel yang digunakan pun untuk Closed Circuit Television (CCTV) kualitasnya rendah, tentu dengan harga murah, namun tidak diiringi dengan layanan yang bagus. Karenanya, Aiskindo hadir untuk menjadi wadah dalam mengklasifikasikan dan sertifikasi tentang pemasangan sistim keamanan di level tertentu. Tujuannya untuk meningkatkan sistim keamanan mulai dari alarm, access control, dan surveillance. Sedangkan untuk program kerja sama dengan Pemerintah, Aiskindo akan berkontribusi kepada pemerintah terutama dalam pengembangan dalam system keamanan infrastruktur seperti di Pelabuhan, Bandara, Stasiun, bahkan Jalan Tol. Karena keamanan pada infrastruktur transportasi sangat kritikal untuk mencegah terorisme yang dapat mencelakai orang banyak. Industri sistim keamanan ini semakin bertumbuh semenjak kejadian Bom Bali beberapa tahun silam. Sebelum itu, kebanyakan perusahaan sistim keamanannya hanya menggunakan tenaga satuan keamanan (Satpam). Kemudian penggunaan CCTV meningkat pesat pada saat tumbuhnya Teknologi Internet, dimana para pengguna kini dapat mengakses perangkat CCTV melalui ponsel. “Kami sadar betapa pentingnya sistem keamanan ini untuk membantu membangun Indonesia yang aman. Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa tugas mengamankan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas kita bersama. Misal memasang kamera di depan rumah. Hampir semua tingkatan kriminal akhirnya terungkap dari security sistim ini,” kata Darwin Lestari Tan, Dewan Penasihat Aiskindo. Ke depannya, Aiskindo akan melakukan penetrasi ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk memberikan pelatihan. Alasannya, tenaga kerja yang spesifik membidangi sistim keamanan ini masih minim. Dengan begitu mereka lulus sekolah langsung terserap di industri sistim keamanan ini. Aiskindo berpendapat  tenaga di bidang security sistim ini masih minim. Karena security sistim ini di Indonesia belum diakui sebagai bidang keilmuan. "Kondisi itu berbeda dengan di Inggris dan Australia. Di sana ada jurusan baru khusus security sistim di luar jurusan teknik sipil. Di Indonesia belum ada tenaga khusus di bidang ini yang siap pakai. Sekarang ini industry security sistim ini bertumbuh, tapi human resource yang capable belum banya," katanya.

Comments (0)

Leave a Comments

Your email address will not be published.